Seulas senyuman terbit di wajah Vania, Arvin, Melodi dan Dev saat mereka melihat betapa dewasanya Roy, di usianya yang masih bisa dikatakan muda tapi otak kecilnya sudah dapat mencerna dengan baik. Bahkan pria kecil itu bisa berganti pakaian dengan sendirinya dan nampak begitu rapi dengan tas mungil di belakang punggungnya. Nampak sekali pria kecil itu semakin tampan saja. "Wah. Putra papa kenapa sangat tampan ya? Tidak salah jika kamu menuruni ketampanan papa nak." Puji Arvin saat dirinya melangkah mendekati Roy," Sayang, ingat akan pesan papa ya. Kamu harus menjaga bibi mu dengan baik karena kamu adalah anak laki - laki, jadi sudah semestinya kamu menjaga bibi Melodi mu. Ingat pesan papa ya, jika tugas Roy adalah," Kata Arvin sambil menggantung ucapannya itu. Digendongnya tubuh mungil R