Pintu kamarnya segera dikunci oleh arvin dan kuncinya arvin masukkan kedalam saku celananya. Arvin mulai melepas semua pakaiannya dan hanya menyisakan celana pendeknya saja yg masih melekat di tubuh berototnya itu. Sambil melangkah mendekati sosok Vania yang mulai ketakutan, yang arvin tahu tentunya. "Hari ini aku akan mengajarimu di mana tempat yg pantas untuk w************n seperti dirimu ini. Bukankah tubuhmu ini sudah di pakai banyak lelaki dan Tentunya sudah disentuh oleh para pria. Bukan?" Tanya arvin berapi - api." Tubuhmu ini sudah bekas bukan, jadi biarkan aku menikmati juga," Kata arvin sambil melangkah mendekati vania membuat vania segera melangkah mundur karna rasa takut yang secara tiba - tiba datang begitu saja. "Ka...Kau. Su...Sudah gila arvin. Jan...gan. KU mohon Jangan