Queeny melirik meja kerjanya yang terlihat sangat rapi dan tidak memperlihatkan adanya kegiatan yang perlu dia lakukan. Tidak ada alasan mengatakan bahwa dia sedang sibuk kecuali alasan jujurnya bahwa dia ingin bersantai ria di ruangannya barang sehari saja. "Kalau nggak sibuk, ikut aku ke Bandung, yuk!" Ekspektasi bersantai di ruangan kantor hancur sudah. Queeny merasa diperdaya oleh harapannya, tapi dia tetap tersenyum. "Ke Bandung? Bukannya hari ini yang ke Bandung pak Yusuf sama pak Feri?" sahut Queeny. Masih berusaha untuk mengelak. "Harus ada yang jaga Feri. Dia baru sembuh masuk angin. Aku nggak mau sendiri, kamu juga kelihatan lagi nggak banyak kerjaan. Jadi, apa salahnya kita ke Bandung untuk ikut mereka," jelas Nana membuat Queeny memikirkan tawaran itu matang-matang. Kalau