Cerpen 1: Summer in My Love - Part 4

595 Kata
Itu yang membuat Kesha merasa aneh serta merasa tertarik pada cowok itu, ia menjulukinya cowok musim panas. Istilah yang hampir mirip dari sebuah n****+ romansa-fantasu karya Melissa Marr. n****+ favoritnya.   “Trims!” ucap Jessy.   “Aku harus pergi.” Sekali lagi cowok musim panas itu melirik Kesha yang tanpa sadar memandang Yuda. “Sampai jumpa!”.   “Ya! Dah!” Jessy melambaikan tangan kanannya.   Kesha hampir lari bersembunyi gara-gara ketahuan memandang cowok musim panas itu. dia mematung.   “Yuda itu keren banget, ya?” kata Jessy selagi memasukkan salinan tadi ke dalam tasnya. Tersenyum cuek.   “Ouh…. Ya… ya.. keren.. lumayan…” ujar Kesha lambat-lambat agak kikuk, pura-pura mencari permen lain di dalam tasnya hingga tasnya terjatuh ke lantai.    Jessy melirik Kesha yang tiba-tiba bersikap aneh.   "Apa ?" tanya Kesha mengangkat bahu, sebelah alisnya ikut-ikutan terangkat.   “Sikapmu aneh.” tudingnya.   “Aku mencari permen dan tasku jatuh. Apanya yang aneh?” katanya bersandiwara. “Ayo! Kita pulang! Main game di rumahku, yuk!” Kesha berusaha mengalihkan topik pembicaraan.   “Oke! Ayo!” sahut Jessy.    Kesha tahu betul kalau Jessy mudah teralihkan perhatiannya. Itu adalah kartu AS-nya. *** Mata Kesha melirik ke arah cowok berpostur tinggi dan ideal yang tengah berdiri di depan  kasir kantin kampusnya, lagi ngobrol dengan seorang cowok. Tentunya tak secara terang-teranganlah, kan malu!   Bagi Kesha, cowok itu juga memiliki peranan besar terhadap perubahan sudut pandangnya pada ekonomi dengan pidatonya tentang krisis ekonomi dunia. Kesha menghela napas, tangan kanannya meremas polpen kuat-kuat. Kesha duduk tertelungkup dimeja kantin, memandang minuman hijau bening di depannya, tak pernah disentuh sekalipun.   Dasar Jessy kura-kura jam karet! Umpatnya dalam hati.   Ya! Rencananya mereka bakal ngerjain tugas di kantin sekalian online via laptop. Tapi, Si Kura-kura jam karet itu belum juga nampak bayangannya. Dan untuk membunuh rasa bosannya, Kesha menulis tentang cowok musim panas yang menjerat hatinya di buku harian kecil berwarna coklat marun. Hal rutin yang dilakukannya tiap hari.   Kepala Kesha dimiringkan menghadap ke kanan. Sama sekali tak bermaksud untuk menatapnya, akan tetapi gerakan bola matanya  tanpa sebab terpaut pada Si Cowok musim panas.   Deg!   Oh, Tuhan! Si cowok musim panas melihat ke arahnya! Atau sekiranya begitulah intuisi Kesha. Kesha salah tingkah, matanya mengerjap-ngerjap saking paniknya, lalu secepat kilat melambaikan tangan ke arah Si Kura-kura jam karet—yang sungguh ajaib datang dari arah belakang si cowok musim panas.   Si cowok musim panas mengangkat sebelah alisnya melihat Kesha yang melambaikan tangan kearahnya.   "Kau telat !" teriak Kesha, memasang tampang marah yang jelas sekali dibuat-buat.   Merasa bukan dia, Si cowok musim panas berbalik, melihat Jessy yang melambaikan tangan pada cowok itu dengan gaya super cueknya. Dibalasnya hanya dengan anggukan sekali seraya tersenyum kecil, kemudian matanya kembali menatap Kesha.   Kesha  tak sanggup lagi bergerak. Parah! Dia terjebak tatapan mata Si Cowok musim panas!   Si penjebak itu hanya tertawa kecil, menggelengkan kepalanya yang melihat reaksinya. Cowok tampan itu mengatakan sesuatu pada temannya dan mereka beranjak pergi ke tujuan masing-masing.   Aduh! Kurang asem amat, tuh, Cowok musim panas! Apa penampilanku ada yang aneh?   Pikir Kesha, rona wajahnya memerah karena malu. Tangannya sibuk merapikan rambutnya yang tampak baik-baik saja.   “Sorry! Tadi papasan ma Si Cowok lolipop! Ikh ! Dia tambah keren, dah! Aku jadi nongkrong bentar buat liat dia dari jauh.” Ungkapnya berseri-seri. “Rambutmu kenapa?” tanyanya sembari menarik kursi untuk didudukinya.   “Tidak! Tidak ada apa-apa…” jawab Kesha pangling. Tangannya bergerak cepat menyimpan buku harian miliknya ke dalam tas, jangan sampai, deh, Jessy membuka-buka buku itu. Dikeluarkannya buku-buku Bisnis Internasioal miliknya, lalu berkata, “siapa cowok lollipop itu, sich?” 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN