CHAPTER 21

1913 Kata

Adaffaren Pane. Wendy sudah sering dijemput dan diantar oleh laki-laki itu. Tapi kenapa hari ini jantungnya bereaksi berlebihan saat Pane bilang akan menjemputnya. Pane hanya menjemputnya, sama seperti yang biasa Pane lakukan. Lalu kenapa ia harus merasa berdebar? Pane untuk ke sekian kalinya memandangi dirinya di cermin. Saat tersadar Wendy mengutuk dirinya. "Kenapa sih lo, Wen? Jangan lebay deh.." ia mengingatkan dirinya sendiri. Tapi meski Wendy sudah mencoba untuk tenang dan bersikap biasa, tetap saja debaran jantungnya tak mau kembali normal. Ponsel Wendy bergetar tanda masuk sebuah notifikasi. Ternyata Pane sudah ada di depan. Wendy memegangi jantungnya kemudian menarik napas dalam dan membuangnya dengan tenang. "Kalem, Wendy. Lo cuma jalan aja sama Pane kayak biasa, o

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN