“aku lelah Geval!” suara lirih penuh kesedihan menggema ditelinga Geval, pria itu kini tidak mampu berkata-kata lagi,istrinya tengah menderita dan tertekan karena tuntutan keluarga besarnya kini hanya bisa menangis tanpa bisa dia peluk erat, sungguh Geval sangat ingin menghilang dari ruang meeting saat ini juga, andai saja tadi dia tidak memutuskan untuk terbang keluar kota mungkin tidak akan begini jadinya. Geval menggeratkan genggaman ponselnya hingga buku-buku jarinya memutih, ia benar-benar tidak tega mendengar isak tangis istrinya. Oh tuhan! “bisakah kau katakan yang sebenarnya Geval, aku mohon! Jangan kau membohongi aku lagi, kau tahu bukan kebohongan dalam bentuk apapun tidak akan bisa membuat pendirianku berubah! Aku tidak suka jika dibohongi.” Suara Lula semakin terdengar meny