Freya melangkah menuju ke tempat tidurnya. Sudah hampir jam delapan pagi dan laki laki di hadapannya ini masih tidur dengan pulasnya.
"Abang bangun!"
Perlahan Freya merangkak naik dan duduk di depannya. Hampir seminggu berbagi tempat tidur dengan Ibra, dia sangat tahu laki laki ini sulit untuk dibangunkan.
"Bangun! Sudah hampir jam delapan, Bang Ibra mau ke resort tidak?"
Freya menghela nafas. Bahkan dia sudah menggoyang goyang pundaknya, tapi bisa bisanya Ibra tidak terganggu sedikitpun.
Dilihatnya lagi wajah laki laki di hadapannya ini. Tampan, tentu saja. Dengan alis tebal, hidung mancung dan bibir tipis yang membuatnya terlihat sempurna. Mimpi pun tidak pernah Freya bayangkan, perasaannya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan.
"Abang bangun! Sayang …"
Freya mendengus,giliran
