Bab.22 Restu

1989 Kata

Sore itu Freya sengaja pulang lebih awal untuk menyiapkan makan malam. Meski tidak tahu siapa tamu yang akan datang ke villa, dia yakin mereka pasti punya hubungan baik dengan tuan rumah. Kalau tidak, Ibra tidak mungkin mengajaknya makan malam dan menginap di sini. Tidak ada siapa siapa di villa, Ibra mengajak Dirga ke luar setelah mereka selesai makan siang bersama di kantor tadi. Sambil menyiapkan masakannya, pikiran Freya menerawang jauh. Dia sama sekali tidak menyangka keputusannya untuk menerima job dari Ibra justru akan berakhir seperti ini. Menikah! Benarkah dia sudah siap menerima Ibra menjadi pendamping hidupnya? Apakah orang tua Ibra bisa berbesar hati menerimanya sebagai menantu keluarga mereka? Apa Reza akan semudah itu membiarkannya menikah dengan Ibra? Freya menghela na

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN