Keesokan harinya, Jason Thorn bekerja seperti biasa. Sebagai dokter spesialis bedah thorax, ia bertanggung jawab membimbing dokter intern untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Seperti saat kunjungan dokter, Jason akan menjelaskan tindakan medis yang sudah dilakukan dan bersama-sama dokter spesialis lain mencari solusi jika ada kendala. “Maaf, permisi. Dokter Thorn, bisa ikut aku sebentar?” Dokter Andrologi, Justin Anderson menyela tugas Jason yang sedang berada dalam tim visit untuk mengawasi dokter intern. Saat dokter Justin bicara, semua jadi menoleh ke belakang. Jason pun mengangguk untuk meminta ijin keluar dari barisan. “Lanjutkan,” ucapnya singkat memberikan instruksi pada para intern untuk melanjutkan visit tanpa dirinya sejenak. Jason kemudian berjalan ke arah dokter Just