..**.. Sejak dia keluar dari basement Mall, hingga melintasi jalan raya, emosinya masih bisa terkontrol. Dia bahkan tidak melepaskan air mata yang saat itu tertahan dengan sendirinya. Entah dia merasa lega sudah mengetahui siapa Rangga atau karena dia sudah lelah disakiti oleh keluarganya sendiri, Naswa bahkan tidak bisa membedakannya lagi. Hatinya seakan mati rasa untuk meluapkan semua emosi dalam waktu cepat. Tetapi, jika mengingat Rangga, dia merasa jika pria itu harus mengklarifikasi semuanya. Telinga Naswa harus mendengarnya sendiri dari mulut Rangga. Dalam hitungan detik ketika pernyataan wanita itu diketahui olehnya, perasaan Naswa terhadap Rangga hancur begitu saja. Dia tidak sedih dan tidak menyesali apa yang sudah terjadi.