Belum Selesai

1502 Kata

… Semua keluarga Endang berdatangan dan memenuhi rumah mereka. Bukan tanpa alasan, tetapi mereka hanya ingin melindungi Endang dan Miswa disaat Naswa sedang tidak berada di rumah. Amarah dan adu mulut pun terjadi sejak mereka menginjak halaman berbahan batako. Terlebih Miswa mulai membuka suara dan menyuruh mereka pergi secepatnya dari rumah mereka. “Kamu pikir ini rumah siapa? Sampai kamu berani mengusir aku, adiknya Panji?!” ketusnya melirik sang Abang yang hanya diam disana. “Mas? Kenapa Mas Panji diam saja?? Lihat sendiri kan anak Mas?? Kelakuannya gak sopan! Entah bagaimana cara istrimu mendidik mereka!” sambungnya lagi mengejek sembari melirik sang Kakak Ipar. Endang masih menahan apapun yang ada di hatinya. Ia tidak mau salah bersikap dan berbicara. “Ma, apapun yang terjadi. E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN