Emosi yang Menggebu

1516 Kata

… Selama di perjalanan, Naswa bergeming tanpa bisikan hati apapun. Sebenarnya, tadi ia ditahan lama oleh beberapa rekan kerjanya dikarenakan mereka hendak mendiskusikan proposal yang akan naik ke pusat. Bersyukur dr. Rikha memahami kondisinya dan mengatakan diskusi akan dilanjutkan esok hari. Otaknya bercabang dan memaksa dirinya wajib memikirkan segala hal yang tidak mungkin diabaikan. Entah kenapa, rasanya ia sudah capek sekali. Tidak ada pundak sebagai tempat berkeluh kesah. Sembari menyetir, ia memandang langit. Hanya sang Pemilik langit yang bisa memahaminya. Tanpa ia sadari, air matanya terjatuh begitu saja. Wanita seusia dirinya seharusnya bersenang-senang tanpa memikirkan beban berat. Tapi dia sadar, bahwa kehidupan seseorang memiliki porsi masing-masing. Ia sedikit terisak. A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN