Tidak Berkutik

1941 Kata

            Naswa berbalik badan, dan berjalan mendekati mereka. “Coba ulangi sekali lagi?”             Naswa menggertak giginya hingga berbunyi di dalam sana. Tatapan tajamnya menyorot wajah wanita yang tadi memancing emosinya.             Satu sudut bibir Naswa terangkat ke atas. Dia tidak peduli jika satu ruangan itu mulai takut melihat ekspresinya saat ini. “Naswa, sudah. Katanya Kakak mau pulang, kan?” Endang beranjak dari duduknya, hendak menenangkan Naswa.             Tangan kiri Naswa terangkat ke atas. “Mama, please … jangan ikut campur,” sahut Naswa cepat.             Suaranya masih sangat tenang. Sebab Naswa tak ingin repot-repot bersuara lantang di depan orang-orang yang parasit seperti mereka.             Bagaimana mungkin mereka mengatakan jika dirinya tidak dibutuhka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN