Terkadang, mangsa merelakan dirinya untuk terperangkap. Seperti manusia yang rela tercebur dalam dosa, sebab dosa itu memang nikmat. Itulah yang Luna pahami saat ini. Ia berpikir, hidup bersama Felix sebagai hiasan rumahnya, sama saja dengan bekerja pada mami di istananya. Hanya ada satu sisi baik jika bersama Felix. Yaitu, tubuhnya tidak akan diacak-acak oleh banyak pria. Luna pun berharap, suatu saat nanti, akan tumbuh cinta yang sejati dan Felix bersedia mengganti percintaan dengan pernikahan. "Emmm," gumam Felix Vincent sambil merenggangkan ototnya. Kemudian ia mengangkat kelopak mata dan kembali tersenyum, saat mendapati Luna berada di sisinya. "Tuan!?" Suara Leo dibalut nada tanya, memecah kebahagiaan Felix. Tuan muda itu pun, mengalihkan pandangannya dan menatap Leo dalam-dalam