Bab 31. Menyingkirkan Atami

1002 Kata

Intan melirik dengan raut serius. Sementara Sinta langsung menganggukkan kepala. Sedang membenarkan kalau Atami memang tidak boleh hamil. "Kalau sampai Atami hamil, bukankah keberadaan kamu akan terancam?" lanjut Sinta. "Benar," sahut Intan singkat. "Bagaimana kalau kamu pasrahkan urusan membuat Atami tidak bisa punya anak padaku?" Intan yang mendengar usulan dari Sinta mendadak tersadar. Wanita tersebut tahu alasan Sinta tiba-tiba menjadi baik. Bibir Intan tersenyum sinis. "Kenapa?" tanya Sinta dengan raut heran melihat reaksi Intan. Intan menatap cangkir teh, lantas jemari mengusap lembut permukaannya yang halus. "Hati yang retak, bukankah seharusnya diobati? Bukannya semakin didorong hingga pecah," singgung Intan. Dahi Sinta langsung mengerut, sebab tidak mengerti dengan maksu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN