BAB 15

1380 Kata

"Gila, gue enggak nyangka Yan. Gue bisa nyaksikan lo ciuman sama si preman itu," ucap Ayana, ia mengikuti langkah Dian, masuk ke kamar. "Lo enggak apa-apa kan Yan," ucap Linggar, ia berlari mengejar Dian. "Sumpah pacar lo enggak punya malu Yan," ucap Ayana lagi. Setibanya di kamar, Dian lalu memandang ke dua temannya. Linggar mengambil handuk putih di nakas, dan di berikannya kepada Dian, yang sedang basah kuyup. Dian lalu masuk ke dalam kamar mandi, ia perlu ganti baju dan membersihkan diri. Ia menatap penampilannya di kaca wastafel. "Si babon gila, b******k, enggak punya malu," timpal Dian, ia menghentakkan kakinya. Dian mengibas tangannya, ia mendadak gerah, wajahnya merah padam ketika keluar dari kolam tadi. Ia tidak tahu lagi untuk menghadapi si babon itu. Ingin sekali membunuhny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN