Pemakaman

2097 Kata

. Lebam sebesar bola bekel tumbuh di ujung alis sebelah pelipis Angkasa. Bulatan seperti daging tumbuh dengan darah yang berusaha berontak menyembul keluar itu membiru hampir keunguan dengan garis-garis merah yang mengumpal di sekitaran pusat luka. Di ujung mata yang lain, baret merah sedalam satu milimeter memberi jalan keluar darah segar yang kental. Sekali lagi, Angkasa bangkit berdiri setelah menyeka darah yang hampir masuk ke matanya. Bukan sorot pasrah penerimaan lagi yang kini ia tampilkan, tapi lebih pantas disebut kejengkelan. Penghukuman fisik seperti ini tak bisa ia toleransi lagi. Detik itu juga, ia menahan pergelangan tangan Buros yang sudah meluncur dengan sebuah kayu tumpul besar sejenis tongkat pemukul sepanjang satu meter—alat pukul yang sedari tadi ia gunakan menghajar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN