Pesta Kejutan

2215 Kata

. “Apa yang terjadi?” tanya Naviza. Talana urung melepaskan dekapannya pada Naviza. Satu kejutan besar terjadi. Dari arah tribun penonton, bunyi ledakan menyentak mereka berdua. Tangan Talana spontan mengerat memeluk Naviza dan membenamkan kepalanya di antara leher dan bahu Naviza sambil meringkuk bagai tempurung melindungi tubuhnya. Naviza memejamkan matanya ketika api muncrat bersama bunyi keras yang memekakkan telinga. Asap hitam mengepul, meluas dalam kecepatan yang sempurna, menghitamkan sampai ke pinggiran arena lalu menyembul naik ke udara. Hawa panasnya merebak beserta bau belerang dan mesiu yang bercampur satu. Belum selesai. Ketika Talana mengangkat wajahnya lagi, berniat memeriksa sumber ledakan itu, matanya justru terpasung pada ujung anak panah yang makin habis. Selayaknya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN