Zevanya menhela nafas lega setelah selesai mengurus semua laporan yang harus ia periksa. Ia segera mengalihkan pandangan dari layar komputer di hadapannya dan meregangkan badannya untuk mengurangi rasa pegal yang ia rasakan setelah berjam-jam hanya duduk dan menatap layar komputer. Sambil bersandar di sandaran kursinya, Zevanya memejamkan matanya untuk meredakan rasa lelah yang dirasakannya saat ini. Setelah merasa lebih baik, ia membuka matanya dan melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang ternyata sudah menunjukkan pukul dua siang. Zevanya segera meraih gagang telepon yang ada di mejanya dan kembali menghubungi Karlina. “ke ruangan saya sekarang,” perintah Zevanya. Setelah mengatakan hal itu ia segera menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Karlina. Beberapa s