Malam kian merenda waktu di dalam kesunyian. Bunga pun mulai meletakkan tubuh mudanya di atas ranjang, agar dapat terlelap. Sulit, pikiran berkutat berat, dan mengelilingi otaknya. Tapi, ia mengingat sesuatu, serta tahu harus berbuat apa demi dapat terlelap. Tak lama, Bunga mengintip dari pintu kamar kedua buah hatinya. "Mama boleh tidur di sini?" tanyanya dalam nada merayu. Luke menggeser tubuh mungilnya. "Sini, Ma!" ajak si kecil, di dalam senyum yang terus menyambut. "Makasih ya, Sayang." Bunga berbaring berdempetan, dengan buah cintanya. "Selamat malam!" Lalu ia memberikan kecupan kecil nan manis, di dahi si peri. "Malam," jawab Luke yang langsung memiringkan tubuh, dan memeluk sang mama. Luka menurunkan kepalanya ke bawah, untuk mengintip. "Malam, Ma." Lalu ia kembali pada posisi