21. Aku Takut Hamil

1401 Kata

"Birru," panggil Prisma lagi. Manik mata Prisma sudah sama berkabutnya seperti Birru. Tangannya tidak bisa berhenti meremas rambut pria itu. Hingga pada akhirnya, ia yang mengambil inisiatif, menarik Birru dan mengecup bibirnya dengan ganas. Sudut bibir Birru naik sebelah. Sepertinya permainan ketiga akan lebih nikmat dari yang pertama dan kedua. Pasalnya, ini pertama kalinya bagi Prisma membalas perlakuannya. Dengan napas yang terengah-engah dan keringat yang membasahi tubuh, Birru berkata, "Sudah cukup main-mainnya." Tangan birru sudah bersiap melepas pakaian terakhirnya. Namun sayang, Prisma justru menahan tangannya. "Tunggu!" seru Prisma mencegah. "Ada apa?" tanya Birru dengan dahi yang berkerut. "Sebelumnya kau tidak memakai pengaman dan aku takut hamil. Kalau terus-menerus ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN