"Aaa!!! Turunkan, turunkan aku!" teriak Prisma terkejut. Kakinya digerak-gerakkan dan tangannya memukul bahu kokoh Birru. Rasanya akan tidak mudah jika mandi bersama mengingat betapa perkasanya pria itu. Bisa saja mengatakan nanti siang, tetapi di kamar mandi sudah memintanya lagi. "Berhenti bergerak, Nona Shaula!" seru Birru dingin. "Tidak mau. Sudah kubilang kalau aku ingin mandi sendiri. Kenapa kau malah memaksa?" sergah Prisma menggebu dengan sorot tajam. "Aku lelah harus bolak-balik ke kamar mandi lain. Lebih baik kita mandi bersama saja. Sekalian menghemat waktu agar bisa cepat-cepat membahas masalah Carl." Birru sengaja menyebut nama Carl agar Prisma tidak menolak lagi. Pria tampan ini memang pintar. Tidak salah jika usaha perhotelannya cepat menandingi hotel milik Carl padahal