Birru menyingkirkan bantal, mengusap keringat yang membasahi kening Prisma. Menatap dalam-dalam bola mata jernih wanita itu. Mengecup bibirnya singkat, tetapi berkali-kali. Terakhir, ia melumat bibir candunya itu di akhir peraduan. "Kau terlihat kelelahan, tidurlah sebentar lagi." Birru mengusap bahu mulus Prisma dan beranjak turun dari tempat tidur. "Tidak. Aku harus membersihkan diri sekarang juga dan pulang." Prisma menggulung selimut berusaha menutupi tubuh polosnya. Pikirannya dipenuhi bayang-bayang Hades yang sedang mengkhawatirkannya. Jadi, ia tidak bisa terus berlama-lama di rumah itu. Melompat turun dan bersiap menuju kamar mandi. Birru yang melihat hal itu hanya bisa mengerutkan keningnya heran. "Tidak perlu terburu-buru. Kau bahkan belum menyebutkan permintaanmu." "Aku ingi