Pagi ini aku sudah bersiap untuk sekolah, aku sudah sarapan di meja makan bersama Ibuku tercinta. "Makan yang banyak Nak" ucap Ibuku. Aku hanya menanggapi dengan anggukan karena sedang makan. Setelah makan aku berkata pada Ibu, "hari ini aku ulangan Bu, kemudian ada les juga karena sebentar lagi semester 2. Mungkin pulang agak sorean".
Ibu menjawab "semoga nilai ulangannya bagus." Aku pun menjawab "Aamiin, makasih Bu doanya. Aku sayang Ibu" sambil memeluk Ibuku.
Tak lama kami pun berangkat, seperti biasa Ibu akan mengatarku sekolah dulu. "Belajar yang rajin Nak," ucap Ibuku kala kami sudah berpisah di gerbang sekolah. kelas sudah penuh siswa, tak lama bel pun berbunyi.
Ya, aku selalu masuk terakhir karena Ibuku mengantarkan naik sepeda. Berbeda dengan teman-temanku mereka naik mobil, ada yang naik motor. Ya begitulah, mereka memiliki orangtua lengkap. Berbeda denganku hanya punua Ibu.
"Sudah siap anak-anak" tanya guruku. "Sudah paaaaak" jawab teman-teman serempak. Lalu Pak Guru pun membagi kertas ulangan. "Tidak boleh ada yang mencontek!" kata guruku. "Baik Paaaak" jawab murid serentak. Lalu kami pun mengerjakan ulangan tersebut.
Tak lama waktu ulangan telah habis, ada yang sudah selesai ada juga yang belum. Tetapi mereka tetap harus mengumpulkan. Waktunya istirahat, seperti biasa aku dan Fitri pergi ke kantin. Kali ini aku tidak makan berat, hanya camilan saja serta minuman.
Eh, An kamu makan apa?" tanya Fitri. "Aku makan gorengan aja deh sama minumnya pop ice rasa cokelat."
"Oh ya sudah, aku pesen makan dulu ya, aku laper" kata Fitri. Kami pun makan bersama. Tak terasa waktu cepat berlalu. Kami sudah masuk kelas, sambil mengobrol kami cerita tentang apa saja yang seru sambil tertawa.. Kebetulan Fitri adalah teman sebangku, dia sangat baik padaku. Jika aku di bully temanku, dia akan membelaku dengan caranya. begitulah persahabatan kami.
"Selamat siang anak-anak" sambutan dari Pak Guru, "siang Paaak" jawab murid serentak. "Anak-anak nanti tidak ada jadwal les, karena guru les sedang sakit. Jadi les di undur minggu depan" kata Pak Guru. "Baik Paaaak" jawab murid-murid. Tak terasa kami sudah selesai pelajaran, saatnya pulang.
Akhirnya kami sudah sampai di gerbang, Fitri sudah pulang di jemput Ibunya. Ya Fitri beruntung, dia memiliki orang tua lengkap. Berbeda denganku, aku pulang dengan jalan kaki, saat sudah sampai di sekitar rumah.
"Dasar anak pelac*r" kata seorang tetangga yang tak ku kenal namanya. "Maksud tante apa?" ucapku karena aku sungguh tak mengerti dengan kata pelac*r. "Cuih pura-pura beg* anak sama emak sama aja" ucap tante itu lagi. Aku semakin tak mengerti dengan ucapan itu. Akhirnya aku melangkah lagi untuk pulang. Sampai rumah, ada motor tak ku kenal milik siapa. Sepeda Ibuku juga di rumah.
"Assalamualaikum...." ucapku. "Waalaikumsalam ...." jawab Ibuku dari arah kamar, tapi Ibu tak keluar. Aku masuk kamarku untuk berganti pakaian, tak berapa lama aku keluar lagi menuju meja makan. Aku sudah sangat lapar karena tadi pulang dengan jalan kaki.
Selesai makan aku menuju kamar mandi untuk ambil wudhu, selesai wudhu aku ke kamar untuk shalat. Baru saja lewat depan kamar Ibu, Aku melihat Ibu dan Om siapa itu aku tak tau namanya. Baru keluar dari kamar Ibu, aku pun bertanya kepada Ibu.
"Ibu nggak kerja?". "Ibu tadi kerja, hari ini Ibu gak enak badan jadi Ibu pulang." jawab Ibu. "Oooh" jawabku lalu aku pun ke kamar.
Tak terasa sudah hampir malam, seperti biasa aku makan malam bersama Ibu setelah shalat magrib. "Bu, pelac*r itu apa?" tanyaku. Ibu pun kaget mendengar pertanyaanku. "Tadi ada tante-tante bilang kalau Ibu pelac*r Bu." kataku sambil mengambil air minum.
Ibu hanya diam seperti tak mendengar pertanyaanku. "Apakah pelac*r itu orang yang kerja di salon-salon tata rias seperti itu Bu." tanyaku lagi karena aku masih penasaran.
"Bukan" jawab Ibuku pada akhirnya. "Om tadi siang siapa Bu ?" tanyaku lagi. "Itu tadi teman Ibu" jawab Ibu lagi. "ooh" jawabku sambil membereskan piring setelah makan lalu mencucinya.