Kenangan adalah Bunga Kehidupan

1193 Kata
Setiap insan punya siklus kehidupan yang berulang dari nabi adam sampai sekarang, tahun 2021. Mulai dari kelahiran, lalu disebut bayi, lalu disebut balita, lalu disebut anak-anak, lalu disebut remaja, lalu disebut dewasa, lalu disebut tua, lalu kembali ke maha kuasa. Sama saja dikatakan bayi dilahirkan, dibesarkan, diberikan pendidikan agar bisa mandiri lalu hidup bersama keluarga, menua bersama dan mati. Intinya manusia, sejatinya ingin memiliki keluarga. Dalam proses itu ada dibilang, masalah, drama, nyakitin, bahagia, masalah lagi, nyakitin lagi, bahagia lagi sampai akhir hidup. Gitu terus dari dulu sampai sekarang, tidak ada yang berubah. Yang berubah hanya masalahnya saja, awal berbentuk hati, besoknya berbentuk gerigi, besoknya lagi bentuk segitiga siku-siku, besoknya lagi bulat-bulat. Gitu aja, jangan kaget. Kaget kalau baru ketemu masalah itu dan belum punya solusi. Kalau masalahnya udah datang bertubi-tubi jadi biasa saja menghadapi masalah tersebut. Nanti selesai sendiri, hanya perlu memaafkan dan membiarkan berlalu. Tidak usah disimpan. Dalam kehidupan sosial, sejatinya para lelaki yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sedangkan perempuan tinggal di rumah, mengurus rumah tangga. Semua berlaku secara turun temurun tanpa protes yang membuat semua orang patuh dalam lingkar kehidupan yang telah dirancang untuk tetap eksis menembus masa dan jaman yang semakin sulit untuk beradaptasi bagi yang tidak memiliki kemampuan beradaptasi. Nyatanya hidup di tahun 2021 tidak sama dengan hidup seribu tahun yang lalu, 500 tahun yang lalu, 300 tahun yang lalu, 200 tahun yang lalu, 100 tahun yang lalu, 50 tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu. Kehidupan sekarang orang-orang mulai berpikir berbeda, orang-orang maulai menyaari ada hal lain yang hilang. Kehidupan alam yang masih alami, menggunakan hukum alam dipandnag konyol. Keindahan yang alami dan menarik dipandang diganti dengan kehidupan perkotaan yang penuh gemerlap untuk mengisi jiwa setiap manusia. Kehidupan yang membuat orang terperangah dengan sistem-sistem yang dominan dan superioritas. Kehidupan yang membuat semua orang berpangku dan mengharap kesenangan yang hakiki yang tidak pernah dihirup olehnya. Semua adalah ilusi, semua adalah permainan yang harus dimenangkan dan ditontonkan agar menjadi bagian kehidupan yang monoton. Bangun di pagi hari, bekerja sampai malam, lalu tidur, lalu bangun lagi dan bekerja lagi, lalu tidur dan bangun lagi. Seterusnya sampai end dan tersadar saya berada di titik mana. Titik yang membat kamu sadar akan permainan kehidupan yang berulag kali kamu mainkan, kamu menangkan dan kamu dikalahkan, maunya menang terus sampai akhir. Ya, permainan ini adalah uang. Uang yang menjadikan kamu untuk tetap terus berkata-kata dan duduk menyimak mengenai aturan mainnya. Tergantung siapa yang mengatur dan siapa yang diatur. Semua berlangsung sesuai dengan jeda-jeda waktu yang membuat kamu mau untuk tetap berdiri dan melangkah. “permisi, pak. Meeting akan dilaksanakan 10 menit lagi di ruang Kenari. Anda akan bertemu dengan beberapa pemain baru dalam bidang keuangan diantaranya, Setyawan, Rudi dan Nirmala”. “Nirmala, perempuan?”. Baru kali ini ada perempuan ikut dalam rapat start-up keuangan. Perempuan itu memiliki nama yang sama dengan nama yang pernah ada dulu. Biasanya perempuan lebih suka menghabiskan uang deengan mengantri di depan kasir. Mengeluarkan uang sebanyak yang dimau untuk memenuhi apa yang mau. Semua terasa menyenangkan, bagi perempuan. Hari ini dia akan rapat bersama perempuan yang memiliki ambisi membuat uang, terasa janggal. “Benar, pak. Dia pemilik Uwing”. Uwing adalah start up terbaru, yang mulai booming dan dibicarakan oleh banyak pemain start-up. Uwing digadang-gadang akan menjadi uang masa depan. Keramahan app kepada para masyarakat kelas bawah. Start-up ini bisa diandalkan untuk berkembang dan terus tumbuh menjangkau kalangan yang lebih elit. Tentu saja hal tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan manejerialnya. “Berikan saya profile lengkapnya”. “Ini, Pak”. “Ok, Terimakasih”. Nirmala, wanita ini. Wanita ini benar-benar muncul kembali. Nama dan wajah dari foto yang terlampir begitu jelas, ada perbedaan sedikit pada hijabnya. Dulu rambutnya terurai berantakan diterpa angin, sekarang tersembunyi dalam balutan hijab. 5 TAHUN “saya menunggu kakak, dari tadi”. Gadis itu menghadang jalannya, meminta perhatian. “saya tidak minta kamu menunggu”. Jawabku ketus. Pekerjaan sudah membuatku lelah dan perempuan ini juga membuatku tidak senang. “kak, tidak begini caranya”. Air mata mengalirbersama dengan rasa sedih, kecewa dan saya lebih memilih tidak peduli. Meninggalkannya di tempat yang sama”. … Tok-tok-tok “permisi, meeting akan dimulai 3 menit lagi, para klien sudah datang”. Saya pun menyudahi pikiran saya yang liar, kembali ke masa lalu. Bagaimana kabarnya perempuan itu, perempuan yang kecil dan tidak tahu malu. Perasaan gugup menjalar, saya memilih terlambat untuk bertemu para klien gegara perasaan ini. Saya menghabiskan sekitar lima menit di toilet, meredam perasaan ini. Gugup. Perempuan itu Dengan pasti saya melangkah menuju ruangan kenari yang telah ditunggu, saya tahu, Ika sebagai assiten mengerjakan pekerjaannya dengan baik agar semua lebih baik. Terlihat, Ika sibuk bercengkerama dan menghidangkan makanan dan minuman untuk dinikmati. Mataku tertuju pada wanita itu, berhijab lebar. Sibuk menikmati hidangan, matanya fokus mengamati kue yang dipegangnya sambil mengangguk-angguk. Sangat lezat pastinya. Sepertinya dia tidak menydari kedatangan saya dan terus melanjutkan makannya. “Kuenya enak sekali”. Tangannya mengulur akan mengambil kue tersebut, namun terhenti ditengah jalan. “Silahkan dinikmati”. Kataku menyapanya. Terlihat wajahnya shock melihat kearahku, seakan tidak percaya dengan cepat dia mengendalikan emosinya. “Terimakasih, saya akan menikmati setelah rapat selesai. Kita bisa mulai sekarang”. “Baiklah terimakasih atas kedatanganya semua, perkenalkan nama saya Budi Harun, Saya pemegang dari Cakrawala grup yang bergerak pada bidang perdagangan internasional, oil dan gas, dan pertaniaan. Saat ini kami bermaksud untuk melebarkan ke sekmen star-up sesuai dengan kebutuhan masa kini". Perempuan itu menatap tajam, menyimak dengan amarah masa lalu yang belum selesai. Setelah persentasi dilakukan oleh Rudi dan Setyawan, terakhir giliran Nirmala, “Kami mempersilahkan, Nirmala untuk mempresentasikan Uwing”. Dengan ragu, perempuan itu membuka suara, setelah sekian lama hanya diam menyimak dan tenggelam dalam suasana canggung. Hanya menimpali sedikit dan berbisik-bisik dengan Rudi yang duduk disebelahnya. Kedua seperti menikmati pembicaraan yang tidak saya dengarkan dan tidak perlu didengarkan. “Terimakasih untuk waktunya, saya akan mempersentasikan Uwing. Uwing adalah, (jeda panjang). Uwing adalah (jeda panjang)”. Sepertinya mulai amnesia, perempuan itu hanya diam dan menatap seisi ruangan bergantian, mencari bantuan. Kami semua menunggu, hati superioritas saya mulai tertawa melihat wanita ini tidak tumbuh. “Uwing adalah Uang yang kita pegang”, dia mulai mencari dompetnya yang bersembunyi di dalam tas dan mengeluarkan dan menunjukan kepada kita yang berada di dalam ruangan. “Uang yang kita pegang ini, tidak terlihat dan tetap dimiliki seperti kepercayaan dan janji. Uwing akan digunakan sebagai transaksi dalam segala lebih luas dan mencakup dunia internasional karena kita memakai dasar emas. Saya, saya disini mempersentasikan Uwing dengan cara, saya tidak siap persentasi hari ini, saya akan memikirkan kembali mengenai meeting hari ini. Terima kasih”. “Terimakasih, sangat menarik. Saya pernah membaca ulasan mengenai Uwing dan beberapa orang sekitar saya tertarik dengan Uwing. Saya bisa melihat masa depan Uwing”. “Apa yang anda lihat?”. “Kita bisa membicarakan lebih lanjut, setelah meeting ini. Kita break sekarang selama satu jam, setelah itu kita bisa membahas beberapa hal yang menarik dari rencana kerja sama kita”. Sayapun meninggalkan ruangan, Kulihat Ika sudah menyiapkan makanan untuk disantap oleh mereka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN