Candra Zainal tertawa mendengar kata-kata Welly. Dia memukul Welly dengan pelan, "Sudahlah, membual saja, orang itu bunga sekolah. Kita satu per satu miskin dan lusuh, apakah dia sudah gila? Atau sudah i***t?" Candra berpikir sejenak, mendadak teringat sesuatu dan barulah berkata, "Oh, aku ingat, seingatku kamar sebelah kita bukankah ada anak laki-laki jurusan Seni yang sedang mengejar Yunita Carta? Apakah orang ini sudah berhasil?" Candra baru selesai bicara, mereka bertiga mendadak mendengar teriakan di kamar sebelah, "Saudara ketiga, saudara ketiga, wah si Yunita Carta datang mencarimu. Jangan pipis lagi, cepat, sedang di bawah gedung!" Tidak lama kemudian, seorang anak laki-laki yang tinggi dan tampan langsung berlari keluar dari kamar mandi dan mengganti baju dengan keku