"Sudahlah bang Angin, ayo kita pergi." Yuni Sarah menoleh melihat anak laki-laki itu dan membereskan barang. "Baik, kamu transfer uang untukku dulu, mendesak nih," kata anak laki-laki itu dengan tidak sabar. Yuni menjawab oh dan langsung mentransfer sepuluh juta untuknya. Meskipun sedikit tidak rela, dia juga tetap tidak ragu. Sudah mendapatkan uang, anak laki-laki itu langsung tersenyum, "Hehe, terima kasih sekali Yuni. Sebenarnya aku bukan mau melakukan kejahatan dengan uang ini. Belakangan ini aku bertemu dengan dua anak yang tidak bisa bersekolah, aku berencana membantu mereka." Tatapan Yuni tertegun mendengarnya, sepertinya dia merasa malu dengan tindakannya tadi. Ternyata dia mengambil uang untuk membantu orang. Dirinya masih ragu-ragu, memang tidak patut. "Ba