Welly mengertakkan giginya dan melihat Yesika Zulnadi. Dia tidak mengharapkan pihak lawan dapat mengatakan sesuatu yang baik untuknya. Hanya berharap Yesika ini bisa lebih objektif dan bicara sesuai hati nuraninya. Bagaimanapun juga, dia sendiri yang bilang kakinya terkilir tadi. Welly hanya berbaik hati dan tidak mempermasalahkan Yesika yang menghinanya sebelumnya, masih bermaksud baik membantunya untuk naik. Kata-kata Welly keluar, hampir tatapan semua orang memandangi Yesika dan menunggu dia menjelaskannya. Yesika menjadi gugup dan ragu lama juga tidak bersuara. Akan tetapi tatapannya pada Welly malah semakin benci. Bagaimanapun juga, semua orang menatapnya karena kata-kata Welly. Tadinya datang ke sini untuk bersenang-senang, hasilnya? Malah menjadi pembicaraan semua o