Indari masuk ke rumah, seraya memijat pelipis matanya, suara dehaman membuat langkahnya terhenti, Indari menoleh dan menatap suaminya yang kini tengah duduk di sofa. Pria itu terlihat lelah, sorot matanya seakan memiliki banyak beban yang bahkan belum bisa ia selesaikan, kembalinya Vivian membuat hatinya mulai goyah dan ragu, untuk melanjutkan pernikahan ini, pernikahan yang sejak awal harusnya tidak pernah terjadi. "Duduk-lah, Indari," kata Sammy, tanpa melihat ke arah Indari yang kini tengah berdiri. Indari menggenggam kuat tas tentetangannya, apa lagi yang akan terjadi setelah ini? Kenapa setiap kali Sanmy ingin berbicara, ia begitu takut? Indari duduk dihadapan suaminya yang masih menekan kuat kepalanya. "Ada apa, Mas?" tanya Indari. "Darimana saja kamu?" Pertanyaan yang belum pe