Part 30

2069 Kata

Nayla mengangguk, bibirnya tersenyum kaku. Wajahnya memerah saat Widi memandangnya lekat. “Thanks, Honey,” ujar Widi mencium kening Nayla. Tubuhnya masih basah oleh keringat. “Maaf, Mas, cuma seperti itu yang aku bisa,” ujarnya menunduk. Ia masih malu menatap mata Widi. “Kamu bisa lebih baik dari itu. Buang rasa malu itu, aku suamimu. Tidak ada batas antara kita berdua.” Ujar Widi mengusap puncak kepala Nayla. Neyal mengusap hidungnya yang tidak gatal. Entah mengapa kepalanya terasa besar, ia masih malu dengan apa yang ia lakukan tadi. Disekanya keringat yang menetes di kening. Dinginnya suhu ruangan di kamar itu tidak mampu menyejukkan tubuh dua insan itu. Ditatapnya Widi yang kini tertidur lelap menindih separuh tubuhnya. Lelaki itu tampak lelah. Nayla tidak bergerak, ia membiarkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN