Part 60

1614 Kata

Pagi ini Nayla dan Widi berangkat ke Jakarta. Berulang kali Nayla menghela napas, rasanya tidak tega meninggalkan Bian di Bogor bersama kakung dan Utinya. Tapi mau bagaimana lagi, ia lebih takut meningalakan Bian di rumah saat ia harus menemani Widi ke rumah sakait atau pun ke lokasi syuting. Melihat Kesehatan Widi yang semakin memburuk, Nayla tidak tega membiarkan Widi pergi sendiri walau hanya ke lokasi syuting. Ia takut kalau Widi tiba-tiba drop. “Nay, maaf jika pernikahan ini membebanimu,” ujar Widi menoleh. Nayla hanya diam, ia tetap konsentrasi menyetir. Tenggorokannya terasa perih, tidak ada kata yang mampu ia ucapkan selain helaan napas. Tidak pernah terpikir sebelumnya, ia akan menitipkan Bian pada mama dan papanya. Nayla teeus beristigfar, mohon apun atas segala kesalahannya.

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN