Part 59

2296 Kata

Nayla terisak disamping Widi yang kini terkulai lemas. Dokter dan zuster sedang mempersiapkan alat untuk cuci darah. Ureum kreatinin di dalam darah Widi jauh melampaui nilai normal. Tekanan darahnya juga meninggi. Nayla berpikir keras mengingat makanan apa yang di makan Widi sampai urem kreatinaninya melonjak secepat itu, padahal baru satu minggu lalu cuci darah. “Mas, kamu harus kuat! Kamu sudah janji akan melawan penyakit ini,” ujar Nayla berbisik ke telinga Widi, air matanya tumpah tak terbendung. Ingin sekali Widi menyahut Nayla dan mengatakan dia baik-baik saja, tapi jangankan bicara, membuka mata saja ia tak bisa. Setetes buliran bening tumpah dari kelopak matanya. Belum pernah ia menangis karena sakit yang diderita. Tapi kali ini, ia benar-benar takut akan pergi untuk selamaya. I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN