Bab 19

1108 Kata

Gerimis kian membesar. Rinitiknya tak hanya membuat hawa dingin tapi juga mulai membuat tanah dan hijab Akasia basah. "Akasia," panggil Danial yang berjalan mendekat ke arahnya yang tengah merunduk di hadapan tubuh Angkasa yang tidak bergerak. "Kamu kembali?" tanya Danial sedikit gemetar. Bahkan pria itu berulangkali mengucak matanya tak yakin dengan pandangannya. Betulkah wanita yang telah membawa separuh hatinya pergi kini ada di depannya? Akasia berbalik. Tatapannya jatuh di wajah Danial yang tampak kedinginan. Sungguh tak menduga kalau di balik wajah tenang dan tampan itu ternyata berhati dingin dan sadis. Dirinya bahkan dengan mata kepala sendiri melihat Angkasa dianiaya sedemikian rupa oleh anak buah Danial atas perintah pria itu. d**a Akasia sedikit gemetar. Baru sadar siapa pr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN