GuǎngzhōuHuǒchēZhàn-China. "Apa? Tiga puluh empat jam?" Gadis berteriak histeris. Kami baru saja masuk ke dalam kereta cepat. Hanya ada aku dan Gadis. Juga bayi dalam perut besar istriku di dalam ruangan ini. "Aku tidak percaya kau melakukan ini padaku." Gerutunya untuk ke sekian kali. Untuk ke sekian kalinya, Gadis memijit pelipisnya. Aku tahu dia sedang tidak dalam keadaan pusing. Tidak, Gadis hanya kesal padaku. "Memangnya apa yang kulakukan padamu?" Meski kesal, Gadis tetap mengikuti menggandeng tanganku dan mengikuti aku dari belakang. "Kau membawaku pergi dengan kereta selama tigapuluh empat jam. Bayangkan berapa lamanya aku harus duduk!" Gadis memutar bola matanya. "Selamat datang di kamar kita, semoga anda nyaman dengan perjalanan ini, Nyonya Gadis yang terhormat."