Faiz kembali berbaring di ranjang. "Farah." "Ya, Mas." "Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu." "Apa, Mas?" "Menurutmu, bagaimana kalau setelah aku menikah dengan Deasy, Deasy ikut tinggal di sini?" Farah tidak menjawab langsung pertanyaan Faiz. Itu pertanyaan sama yang pernah Deasy tanyakan kepadanya. Tanpa sadar, matanya berkaca-kaca, tiba-tiba ia merasakan sesak di dadanya. "Farah, kamu mendengarkan aku?" Faiz mengangkat kepala sedikit, agar bisa melihat Farah yang berbaring di lantai kamar. "Iya, Mas." "Bagaimana menurutmu?" "Sebenarnya masalah itu adalah hak Mas sepenuhnya, ini rumah Mas, tapi saya hanya takut anak-anak akan merasa bingung, kalau Mbak Deasy juga tinggal di sini," jawab Farah akhirnya. "Tapi kalau Deasy tidak tinggal di sini, bagaimana ia bisa dekat dengan an