Setelah kepergian Adrian, Elise yang baru saja selesai melakukan ritual paginya pun mulai memakan sarapan yang diantarkan Jenny ke kamar dengan lahapnya. Seolah perempuan itu sudah beberapa hari tidak makan. “Pelan-pelan, Nona Elise,” ucap Jenny yang mendadak khawatir melihat cara makan Elise. Elise tak menggubris ucapan Jenny dan terus melahap sarapannya sampai tidak ada yang tersisa di dalam piring. ‘Sepertinya aktivitas tadi malam itu sungguh menguras energiku, sampai-sampai pagi ini aku makan banyak sekali,’ monolog Elise di dalam hati sambil menatap pada piringnya yang telah kosong. “Apakah Nona mau nambah lagi?” tanya Jenny hormat. Elise menggeleng pelan, “Jenny, apakah di dapur ada pir segar?” “Pir segar?” balik Jenny menatap dengan tatapan cengo. “Iya, pir yang baru saja dia