Kegagalan Dominic untuk merampas wilayah selatan yang saat ini di bawah kekuasaan klan Salvatore membuat pria itu nekat untuk menerima jemputan, bertamu ke Italia. Di sampingnya, Anya sentiasa mengikuti Dominic kemana pun pria itu pergi. Di tengah gemerlapnya malam, di tengah Kota Roma yang kuno, Dominic berdiri tegak di depan bangunan mewah yang menjadi markas besar klan mafia Juan Fonso. Ia diterima dengan senyum licik oleh Juan Fonso. Dominic duduk di kursi empuk yang disediakan, menatap tajam ketua klan yang merupakan bandar besar narkoba Italia itu. Pembicaraan pun dimulai dengan merencanakan strategi untuk menumpaskan klan Salvatore yang dianggap sebagai ancaman. “Aku yakin, Don Juan tidak menawarkan aku sebuah aliansi jika tidak mendatangkan keuntungan. Katakan!” pinta Dominic sa
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari