Matahari pagi perlahan muncul di balik gedung-gedung tinggi. Sinarnya mulai menyapa toko bunga indah Elise De’ Flores yang letaknya di jantung Kota San Fransisco.
Elise, sang pemilik toko, memulai paginya dengan merapikan setiap rangkaian bunga segar dengan penuh kelembutan. Tatanan bunga-bunga itu memikat hati para pengunjung. Seperti biasa, Elise tidak sendirian. Pagi ini, tidak hanya ajudan yang menemaninya, tetapi Adrian Frost sendiri.
Ting!
Seseorang masuk ke dalam toko bunga, sukses membuat Elise menyunggingkan senyum. Ia pun melupakan seketika kehadiran Adrian di sana.
“Hey …, morning, Elise! Aku kira hari ini toko bungamu bakalan tutup lagi,” ucap seorang wanita elegan yang baru saja melangkah masuk dengan senyum sumringah.
“Oh, Nyonya Reid, maaf, aku mendadak ada urusan pent
