Kaia dan Zeff melangkah masuk ke restoran mewah itu dengan suasana hati yang saling bertolak belakang. Zeff tampak tenang, seperti biasa, namun Kaia masih menyimpan kekakuan sejak insiden beberapa waktu lalu. Hubungan mereka belum kembali seperti sebelumnya, meskipun Zeff terus berusaha mencairkan suasana. Mereka duduk di meja yang terletak di dekat jendela besar, memberikan pemandangan kota yang gemerlap di malam hari. Pelayan dengan sigap menyajikan hidangan pembuka, namun tak ada obrolan yang tercipta di antara mereka. Kaia menatap piringnya, memotong makanan tanpa benar-benar menikmatinya. Sementara itu, Zeff sesekali mencuri pandang, berharap menemukan celah untuk memulai percakapan. Namun, tatapan Kaia yang dingin membuatnya ragu untuk berbicara. Ketegangan itu ter
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari