Bab 27

1821 Kata

Pov Lani Kalau bukan karena desakkan Mas Subekti, aku malas sekali memenuhi permintaan mereka. “Mama lihat ‘kan, gadis yang selalu Mama anggap kampungan dan udik itu bahkan memiliki prestasi luar biasa! Bahkan dalam acara talk show kemarin, Papa bisa lihat seberapa luas pemikirannya dan dewasa juga sikapnya!” tukasnya satu hari setelah acara talk show itu terjadi. Sial, bukannya dia memuji penampilanku di depan kamera. Justru dia malah terus-menerus memuji gadis kampung itu. “Dia hanya beruntung, Pa! Kalau Mama lihat, jauh lebih mentereng karir Dewi lah, Pa! Apalagi jelas Dewi ini anak sahabat Mama! Jadi sudah terjamin babat, bibit dan bobotnya!” Aku, seperti biasa akan membela Dewi di depannya. “Jangan Mama pikir Papa gak tahu latar belakang pernikahan sahabat Mama itu! Papa buka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN