Bab 45

1519 Kata

Pov Ayu “Hmmm, saya mau bertanya satu hal, boleh, Pak?” Setelah mengumpulkan keberanian, aku mencoba mengutarakan pertanyaan. Dari pada semua itu hanya menjadi prasangka tak berujung. Sebaiknya aku tanyakan saja. Ya, walaupun misalkan memang antara Pak Faqih dengan Tante Lani ada apa-apa. Dia pastinya akan mencari alasan lain untuk mematahkannya. “Jangankan satu, mau sepuluh juga boleh, kok.” Kulihat seulas senyum menghias bibirnya. “Pagi ini saya lihat mobil Bapak di halaman rumah Dion. A--apa saya boleh tahu, ada urusan apa Bapak dengan keluarga Pak Subekti?” Akhirnya rasa penasaran yang sejak tadi kupendam, tertuntaskan sudah. Aku menunggu jawaban Pak Faqih dengan hati berdebar. Dia terdiam sejenak, lalu menggaruk kepala. Aku masih menunggu jawabannya ketika tampak dia tengah me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN