Kailen bangkit berdiri. Dia menatap sendu pada Adam. Perlahan kepalanya menunduk, memberikan hormat sekilas pada pria tersebut. "Maafkan saya, Sir. Saya tidak sengaja menjatuhkan—" Ucapan Kailen terpotong oleh sikap Adam yang langsung meraih nampan dari genggamannya. Kepalanya terangkat, menatap sosok Adam. Pria itu tidak mengatakan apapun ketika memilih meraih lengan Kailen. Menggenggam seraya menariknya untuk mengikuti langkahnya. Kailen tampak bingung. Tetapi dia tidak dapat menolak sikap Adam. Tatapannya teralihkan sekilas pada nampan yang Adam letakkan di atas meja ketika langkahnya mengikuti pria itu. Kailen tertegun saat Adam tiba-tiba menghentikan langkah kakinya di depan pintu lift. Tangan pria itu terulur untuk menekan tombol membuat Kailen hanya diam dengan perasaan cang