Bab 10

944 Kata

Apakah Devina tadi sengaja menahanku agar lelaki ini bisa leluasa berada di ruanganku? Lelaki itu tampak hanya terkejut sebentar. Setelahnya dia tampak santai. “Saya baru menyimpan beberapa dokumen yang membutuhkan persetujuan Bapak,” ucapnya sambil melirik pada tumpukan map di atas meja. Arah netraku mengikuti pandangannya. Benar saja, tampak ada beberapa map baru di sana. Aku menghela napas. Namun kenapa dia harus berlama-lama di dalam ruanganku ketika aku tidak ada. Apa sebenarnya yang direncakanannya? “Ok, nanti saya check!” ucapku sambil berjalan menuju kursiku. “Saya permisi dulu, Pak!” Dia mohon diri sambil berlalu dari hadapanku. Aku duduk sambil memijit pelipis. Mungkin benar yang edo bilang. Akhir-akhir ini aku menjadi lebih cepat curiga. Sepertinya jaringan dalam otak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN