“Kalau terjadi sesuatu di dalam, teriak saja ya…” bisik Bu Santi di telinga Nas dengan suara yang sangat rendah, tepat sebelum Nas melangkah. “Ya?” Nas bertanya-tanya, “Apa?” Bu Santi mengulum senyum ragu, lalu menggeleng, “Tidak apa-apa. Saya harap kamu tidak lama di sana. Karena sebentar lagi makan siang. Kalau sudah mendekati jam makan siang, nanti saya jemput Nas ke ruangan Big Boss. Kita makan siang bareng ya, supaya kamu sehat terus…” “Oh… I –Iya, bu. Terima kasih banyak. Kalau begitu Nas permisi dulu…” “Ya, hati-hati…” Nas mengernyit heran dengan hal-hal yang disampaikan pimpinannya. Padahal dirinya hanya pergi ke ruangan Big Boss, bukan pergi jauh sampai harus dipesani “Hati-hati” seperti itu, apakah Big Boss semenakutkan itu? seberbahaya itu sampai dirinya harus berhati-ha