Seorang wanita cantik sedang duduk melamun di meja makan, ia sedang memikirkan tentang potensinya menjadi seorang ibu. Setelah menghina Ario yang gagal sebagai ayah kemarin, hal itu membuat ia sendiri takut jika nantinya ia tak bisa menjadi ibu yang baik untuk calon anaknya. Tanpa sadar tangannya bergerak mengusap perutnya yang masih rata sambil membayangkan bagaimana wajah bayinya nanti yang merupakan percampuran antara dirinya dan kekasihnya. Jarum jam dinding di depannya menunjukkan pukul delapan malam dan ia masih menunggu kekasihnya pulang dari kerja. "Nak, kalau nanti kamu sudah lahir, kami harus tenang kalau berada di pelukan Mama. Kamu jangan nakal ya?" "Mama akan berusaha menjadi Mama terbaik untuk kamu tapi Mama juga sadar akan kemampuan Mama yang masih minim dalam hal menjaga