Arini merentangkan kedua tangannya, rasa pegal di bagian punggung serta tengkuknya sangat terasa. Tentu saja, karena sejak siang tadi ia terus berkutat di depan komputer. Malam ini merupakan malam terakhir Arini bekerja lembur. Semua pekerjaannya sengaja ia selesaikan dengan segera karena hari esok ia berencana datang menjenguk ibu bosnya yang tengah terbaring sakit. Entah mengapa ada perasaan senang tak terbendung seolah seseorang akan mengobati kerinduannya.
Setelah hari itu, saat hari di mana Pras pergi dengan wajah cemasnya meninggalkan Arini yang masih kebingungan, esoknya ia menghubungi. Tak ada yang disampaikan selain soal pekerjaan dan perkembangan kondisi ibunya saat itu. Walau sebatas itu, Arini cukup senang karena Pras menghubunginya. Ia mulai menerima jika sikap Pras kemarin m
