Bab 50

1249 Kata

Seperti yang dikatakan bi Ani di seberang telepon tadi, ibunya benar-benar kritis. Bahkan saat ini ia tak sadarkan diri. Matanya terpejam dengan sesekali mengeluarkan air di kedua sudutnya. Pras tak tahu pasti, tapi seolah wanita yang melahirkannya itu tengah dilanda rasa sedih mendalam hingga terbawa ke alam bawah sadarnya. Pras duduk di kursi samping ranjang dengan air mata yang terus mengalir. Kedua tangannya mengepal kuat sebelah tangan ibunya seraya terus memanggil wanita itu, harap-harap ia segera membuka mata sadarkan diri karena Pras telah menunggunya hampir dua jam dari sejak datang. Hingga tiba-tiba telapak tangan wanita yang dicintainya itu bergerak memberi respons, walau dengan mata yang masih terpejam, Pras yakin ia mulai tersadar. "Ibu," panggilnya kembali. Matanya langsung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN