Bab 41

1004 Kata

Setelah mendapat titahan dari sang bos, Arini lekas kembali ke meja kerjanya. Ia duduk mematut diri di depan komputer lalu mulai mengerjakan apa yang menjadi tugas barunya barusan. Hingga beberapa saat terdengar suara pintu terbuka dari ruang kerja bosnya, Arini refleks menoleh memperhatikan. Namun, yang diperhatikan berjalan lurus menuju lift tanpa menoleh sama sekali. Wanita itu kembali fokus merapikan jadwal untuk bosnya itu di hari esok, tentunya setelah berulang kali mengatur napas dan yang terakhir membuangnya dengan sedikit kasar. Sesak itu masih ada, dalam d**a. Ia sama sekali tak menyangka, padahal sebelumnya ia menduga jika kedatangan Santi menjadi pertanda baik karena ia mau meminta maaf pada bosnya itu secara personal. Ah, walau jika diingat kembali, dari sejak ia melihat San

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN