Ini tidak benar, Ilham. Seharusnya kau tidak seperti ini! Ilham menyadari kesalahan yang telah dilakukannya barusan. Ia memang tak bisa mengenyahkan Tania dari pikirannya, tapi menguntit Tania juga hanya akan membuat Tania semakin jauh darinya. Dipandanginya seluruh kamar pengantin itu sekali lagi, dan hati Ilham langsung mencelos, ia menyadari bahwa sepertinya sudah tak ada kesempatan lagi baginya. "Tania, maafkan aku, aku akan pergi," kata Ilham. Tania dan Stella saling pandang. Lalu mereka berdua mendengar langkah kaki Ilham yang menjauh dari kamar dan suara pintu yang terbuka lalu tertutup kembali. Meski begitu, Tania dan Stella masih tak mau keluar dari kamar mandi, takut kalau Ilham hanya menggretak dan tetap menunggu di dalam ruangan. "Dok ... Dok ... Dok ..." Tania dan Stella