Saat Andrea memasuki ruang makan, semua mata memperhatikannya. Terlebih papa mertuanya yang langsung berdiri dengan menunjukkan senyum lebar. Andrea duduk di dekat mama mertuanya, diikuti oleh Bobby di sebelahnya. Padahal tempat duduk mereka sebelumnya bukan di sana. Karena seorang wanita cantik berjilbab menempatinya, Andrea enggan untuk mempermasalahkannya. "Baiklah, hidangkan makanan!" perintah Albi pada kepala pelayan. Suasananya hening, Andrea sebisa mungkin untuk tidak melihat ke arah wanita itu. Dia tidak mau menangis di depan semua orang. Berusaha untuk tetep tenang dan bersikap biasa saja, tapi dia tidak bisa membohongi diri, kalau dia merasa sakit pada hatinya. Trang Andrea tanpa sengaja menjatuhkan sendoknya ke meja yang akhirnya jatuh ke lantai. Tangannya sedikit berget